Dalam kesempatan tersebut, mantan anggota DPRD Kalsel tiga periode ini memperkenalkan kain sasirangan sebagai bagian dari budaya khas Kota Banjarmasin. Tak cukup sampai disitu, ia juga menjelaskan tentang upaya Pemko Banjarmasin mengurangi sampah plastik dengan menerapkan kebijakan melalui Perwali Nomor 18 tahun 2016 tentang Larangan Penggunaan Kantong Plastik Bagi Ritel, Toko Modern, Apotek dan Pasar Trandisional. Selain mengangumi keindahan kebudayaan dan adat istiadat yang ada di kota ini, dalam kegiatan welcome dinner tersebut, para wisatawan itu juga terlihat sangat menyenangi jajanan serta kuliner khas kota ini, salah satunya adalah wadai babongko, yang spesial dihidangkan dalam acara tersebut. Seorang wisatawan yang ikut dalam kegiatan tersebut, usai mencicipi wadai babongko tak segan-segan langsung menyatakan kekagumannya atas kue berbungkus daun pisang itu. Katanya, kue tersebut hebat, sehebat rasanya. “Wow… !!! wonderful is bobongko,” ujarnya, sambil kembali mengayuh sendoknya kejajanan tersebut, kemudian kembali menyantapnya. Sementara itu, H Ibnu Sina mengatakan, kedatangan para wisatawan berasal dari negara super power itu dalam rangka beriwisata. Mereka tak hanya mengunjungi ibukota Provinsi Kalsel, tetapi juga akan mengunjungi provinsi tentangga yakni Kalimantan Tengah. “Kebetulan ini rombongan ini dari Florida, mereka selama beberapa hari berada di Kalimantan Selatan. Memang perjalanan mereka panjang dan berhari-hari. Sebelumnya mereka dari Negara Malaysia, kemudian Singapore, lalu ke Kota Malang, mampir di Banjarmasin dan besok mereka mau ke Kalimantan Tengah,” katanya.

Ia berharap, dengan seringnya para wisatawan manca negara mengunjungi kota ini akan memberikan dampak positif bagi kemajuan dunia pariwisata. “Jadi pada prinsipnya kita berharap bahwa kedatangan tamu-tamu seperti ini mudah-mudahan semakin membawa Kota Banjarmasin dikenal sebagai Kota Seribu Sungai,” harapnya.(humpro-bjm)