BANJARMASIN - Warga Banjarmasin tentu tak banyak yang mengetahui bila di kota ini, ada sebuah kampung yang masih asli dan asri. Kampung tersebut terletak di kawasan Kelurahan Sungai Andai Ujung, Kecamatan Banjarmasin Utara. Kawasan itu diberi nama oleh Ketua TP PKK Kota Banjarmasin Hj Siti Wasilah sebagai Kampung Salanjung, yang merupakan singkatan dari Sungai Andai Ujung. Nah, di kampung tersebut terdapat sebuah sungai yang kini sedang dibentuk menjadi salah satu destinasi wisata. Sungai itu bernama Sungai Biyuku. Sungai ini akan menjadi salah satu lintasan wisata susur sungai, khusus kawasan Kecamatan Banjarmasin Utara. Selain bersih, air di sungai inipun terlihat jernih. “Suasana kampung yang ada di ujung sungai andai sangat alami sekali, sangat asri, dan budaya sungainya juga masih bisa dipertahankan. Karena alat transportasi masyarakat masih asli menggunakan jukung dan perahu, kemudian alamnya sangat menarik, dan suasana kekeluargaan masyarakat masih bertahan dengan baik,” ujar Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina, saat mengunjungi kawasan tersebut, Sabtu (03/08).
Saat bertemu dengan masyarakat setempat, H Ibnu Sina yang datang bersama
Hj Siti Wasilah berharap, kawasan tersebut bisa menjadi salah satu
kawasan wisata unggulan di Kota Banjarmasin. “Kampung ini sudah jauh
sebelum adanya pengembangan pengembangan perumahan yang ada di Sungai
Andai, sehingga betul-betul alami dan menarik untuk eksplor oleh
siapapun yang datang ke Banjarmasin, atau warga Banjarmasin sendiri yang
datang ke sini,” cetusnya.
Mudahan-mudahan, harapnya, kearifan lokal yang ada di sini bisa menjadi
daya tarik untuk pengembangan pariwisata berbasis sungai, khususnya
suasana perkampungan banjar yang alami di pinggir sungai. Dari informasi
terhimpun, Sungai Biyuku juga diikutkan masyarakat setempat dalam lomba
Sungai Barasih tingkat Kecamatan Banjarmasin Utara. Penilaian tahap
terakhir untuk menetukan pemenang lomba tersebut akan dilakukan pada
tanggal 31 Agustus nanti. “Ada tiga kawasan sungai di kecamatan ini yang
mengikuti lomba Sungai Barasih, salah satunya Sungai Biyuku. Tanggal 31
Agustus kawasan ini akan dinilai untuk ketiga kalinya oleh tim penilai,
mudah-mudahan kami berhasil masuk dalam nominasi,” ujar salah seorang
warga yang tidak ingin menyebutkan namanya.(humpro-bjm)